Kamis, 03 Desember 2009

MANFAAT GINKO BILOBA, SEBAGAI PENYEHAT JANTUNG DAN PARU

Ginkgo Biloba merupakan spesies tunggal dari suatu divisio tumbuhan berbiji terbuka yang dulu tersebar luas. Sekarang tumbuhan ini tumbuh terbatas di Asia Timur dan lokasi beriklim sedang lainnya.Nama ginkgo berasal dari bijinya yang berasal dari tanaman ginkgo betina. Biji ginkgo berwarna kuning hijau dan matang dalam bentuk buah berdaging yang berbau busuk dan berwarna jingga cokelat. Daun ginkgo terbagi atas dua lobus, namanya sering disebut dengan tambahan kata biloba.

Dalam bahasa Cina, ginkgo biloba dikenal dengan sebutan yin xing. Dalam bahasa Inggris, ginkgo biloba juga dikenal dengan sebutan the maidenhair tree karena bentuk daunnya menyerupai daun suflir rambut Dewi Maiden atau maidenhair fern.


Dilihat dari tata letak taksonomi, ginkgo biloba terhitung keluarga Ginkgoaceae. Sampai saat ini pusat penanaman ginkgo biloba terbesar di dunia terdapat di Provinsi Zhejiang, Cina Timur. Ginkgo biloba tergolong pohon yang sangat besar. Tingginya dapat mencapai 20-35 meter. Di Cina, pohon ginkgo biloba dapat mencapai 50 meter. Pohon ini termasuk tanaman berumur panjang. Bahkan, di Provinsi Shandong, Cina, ditemukan pohon ginkgo biloba yang telah berumur lebih dari 3.000 tahun. Sayangnya, pohon ini jarang ditemukan di Indonesia, tetapi justru banyak ditemukan di pasaran, suplemen yang berasal dari ekstrak gingko biloba. Sebagai bahan obat herbal, ginkgo sudah terkenal sejak dahulu kala. Masyarakat Cina kuno telah memanfaatkan daun dan buahnya sejak 5.000 tahun lalu, khususnya untuk mengobati penyakit jantung dan penyakit yang berkaitan dengan paru-paru, semisal asma ataupun bronkitis.
Masyarakat China kuno juga menggunakannya sebagai minuman tonikum penyegar tubuh, setelah sarinya disaring.Tak hanya memanfaatkan ekstrak daun dan buahnya, penduduk Cina kuno juga memakan bijinya setelah disangrai. Rasanya gurih manis seperti biji mete goreng. Berdasarkan riset yang dilakukan, daun ginkgo biloba mengandung dua senyawa penting yaitu flavonoid and terpenoid. Senyawa flavonoid mempunyai sifat antioksidan, yang akan menetralkan radikal bebas yang dibentuk oleh tubuh. Radikal bebas adalah senyawa yang dapat menyebabkan kerusakan berbagai jaringan tubuh serta berperan dalam timbulnya penyakit seperti kanker, penyakit jantung, Alzheimer, dan penurunan daya ingat (demensia). Sedangkan, terpenoid dapat meningkatkan aliran darah dengan cara memperlebar pembuluh darah dan mengurangi daya gumpal darah.Selain fungsi di atas, beberapa penelitian membuktikan bahwa ekstrak ginkgo biloba juga mempunyai kemampuan untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, serta berfungsi sebagai anti-vertigo yaitu sakit kepala yang menyebabkan penderitanya merasa berputar-putar.

Efek Negatif
Meski begitu, Ginkgo biloba ternyata mempunyai dampak negatif. Dosis ginkgo lebih dari 120 mg per hari dapat memberikan efek samping berupa mual dan pusing. Namun, ada sebagian orang yang tahan hingga dosis 200-240 mg. Disarankan agar konsumsi ginkgo dimulai dengan dosis rendah supaya terhindar dari efek samping. Juga dianjurkan menghubungi dokter bila mengalami keluhan akibat minum ginkgo. Ginkgo biloba disarankan tidak dikonsumsi dengan berbagai obat lain. Ginkgo biloba yang berinteraksi dengan aspirin (obat penghilang rasa sakit) dapat menimbulkan perdarahan dalam rongga anterior mata (hypema) secara spontan.Ekstrak ginkgo biloba bila berinteraksi dengan parasetamol dapat menimbulkan bilateral penimbunan darah di otak subdural (Haematoma). berbagai sumber/cr2/rin.


Sumber : republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar