Sabtu, 17 Januari 2009

Pasien tidak rutin terapi akupunktur



Pada beberapa kasus dijumpai bahwa masyarakat datang karena sudah jatuh sakit akut maupun kronis, apalagi biasanya kebagian penyakit yang perlu perawatan rutin (sudah ke pengobatan barat) dan kita tidak sabar dan rutin dalam proses terapi. Sebenarnya penyakit datang dari faktor dalam dan luar, tetapi masyarakat tidak menyadari dikarenakan pola makan dan gaya hidup yang serba instan seperti sekarang ini. Pola pikir masyarakat kita keliru karena lebih baik mengobati ketimbang mencegah, bukan sebaliknya. Apalagi selama perjalanan penyakit dari SEHAT menjadi SAKIT ada prosesnya; timbul gejala dan ciri-ciri penyakit timbul.
Tetapi masyarakat kalau belum jatuh sakit, belum menyadarinya atau memang tidak memperhatikan atau memang tidak punya duit. Tetapi alasan yang terakhir ini tidak logis karena kalau kita jajan atau konsumsi bahan-bahan kimia akan lebih tidak sayang mengeluarkan duit ketimbang membiasakan diri periksakan diri kita. Biasanya orang datang minta kesembuhan secara ajaib / instan, sekali datang hilang keluhan penyakitnya. Apa bisa? Sebenarnya masyarakat kita terlalu besar harapan tetapi tidak masuk akal karena kita bukan tukang sulap...he..he.. karena proses SAKIT menjadi SEHAT juga ada proses perjalanannya sehingga perlu waktu dan rutin terapinya. Bukan bim salabim..
Apabila gejala penyakit sudah dirasa tetapi belum jatuh sakit (sampai brek istilahnya) dan diperiksakan maka akan lebih cepat proses kesembuhannya. Tetapi masyarakat kita jarang sekali berpikir seperti itu.
Pada prinsipnya, penyakit muncul sebagai akibat dari adanya ketidakseimbangnya organ dalam tubuh, dan dengan terapi akupunktur ini keseimbangan ini dapat dinormalkan / dikembalikan secara bertahap, pelan-pelan dan rutin.
Biasanya msyarakat datang sekali dua kali untuk ber-akupunktur mungkin untuk sesaat memang terasa meringankan gejala yang dikeluhkan. Tetapi penyebabnya belum tertangani sepenuhnya dengan terapi yang hanya dilakukan sekali dua kali. Sayangnya, biasanya begitu merasakan keluhannya sudah berkurang maka pasien tidak akan kembali lagi untuk melanjutkan terapi, meskipun sebenarnya terapi tersebut belum tuntas.
Satu hal yang perlu dicatat dan diingat oleh masyarakat bahwa dalam menjalani terapi akupunktur harus dilakukan secara rutin agar membuahkan hasil yang lebih maksimal.
Penyakit akut yang baru berlangsung beberapa saat atau hari atau minggu lamanya, dengan daya tahan tubuh yang masih bagus serta adanya usaha untuk memperbaiki pola hidup / makan, maka terapi yang pendek (2 -5 kali) secara rutin mungkin sudah mencukupi. Selanjutnya terapi bisa dilanjutkan sesekali saja sekedar untuk menjaga / mencegah.
Namun untuk penyakit kronis yang telah diderita selama berbulan-bulan atau malah bertahun-tahun lamanya akan diperlukan terapi yang cukup lama pula (lebih dari penyakit akut lamanya) Biasanya, dilakukan seminggu dua – tiga kali selama beberapa bulan, barulah mulai terasa ada perbaikan yang dirasakan. Dalam kondisi yang seperti ini, maka sangat diperlukan kesabaran, ketelatenan, komitmen dari pasien untuk terus melanjutkan terapi.
Akupunktur dapat meningkatkan kualitas kesehatan kita, karena apa pun istilah penyakitnya dari kedokteran barat (entah kanker, tumor, Types, Maag, Jantung dll) yang saat ini tengah Anda derita, maka akupunktur dapat memperbaiki dan mengembalikan ketidakseimbangan organ yang saat ini tengah terjadi dalam tubuh Anda. Sehingga hasilnya, Anda menjadi lebih sehat lagi dan merasakan hidup normal lagi. Apapun keluhan ringan Anda yang dirasakan segeralah periksakan diri sebelum menjadi keluhan yang berat dan JATUH SAKIT ke Akupunturis. Karena hanya Akupunturis yang dapat mendiagnosa organ yin-yang Anda.. Anda sudah di terapi akupuntur? Belum ? berani coba ? (tidak sakit kok....sungguh)..
Tetap semangat..!!
NH@Aida@SR




Tidak ada komentar:

Posting Komentar