Jumat, 30 Mei 2008

Bahaya Vaksin

Bahaya Vaksin
(Artikel diambil dari milis-nakita)
Jum'at 2 Juli 2004, 1:09 PM. Oleh Oloche Samuel,Associated Press Writer. Daily News.
Penularan Polio Besar-Besaran Dilaporkan Terjadi di Nigeria. Di Kano,Nigeria Penularan penyakit Polio dalam skala besar, yang menjadi tanda tanya, dilaporkan hari Jum'at, telah menyerang anak2 di Nigeria Utara yg umumnya adalah penduduk Muslim. Mereka akhirnya memboikot kampanye imunisasi dan penguasa lokal menyerukan untuk sesegera mungkin menyetop imunisasi untuk mencegah penyebaran yg lebih luas.Penularan skala besar yang mencurigakan ini terjadi di Negara bagian Kano, salah satu dari beberapa daerah di Nigeria Utara yang diberikan vaksinasi polio yang merupakan vaksin-vaksin yang diberikan Amerika Serikat sebagai sumbangan untuk penduduk muslim, yg ternyata juga membuat anak-anak menjadi steril atau tidak akan mempunyai keturunan!
Pada hari Jum'at, pejabat lokal di Negara bagian Kano, Rogo mengungkap bahwa mereka telah merekam puluhan kasus polio yang mencurigakan dalam minggu-minggu terakhir. Rogo terletak 60 mil sebelah tenggara ibukota negara bagian, yg juga bernama Kano. Setiap 15 kecamatan di Rogo terlihat rata-rata memiliki 2 kasus, Nasril Dalha, Wakil ketua Dewan Kota menyatakan kepada Radio Independen Lokal. Semua kasus memperlihatkan gejala-gejala demam,lemas, kaku di bagian leher, dan rasa sakit di bagian persendian, yang semuanya berhubungan dengan polio, dimana beberapa diantara kasus tersebut telah menyebabkan kelumpuhan.
Dahla menyerukan agar Gubernur Negara Bagian Kano dan Pemerintahannya segera melakukan intervensi. 'Jika ini tidak segera diatasi, saya khawatir akan lebih banyak lagi anak-anak yang terkena dampaknya.' Ia menambahkan. WHO telah mengirimkan sebuah tim ke daerahtersebut untuk mengevaluasi penularan polio yang dilaporkan, demikian seorang pejabat WHO berkata hari Jum'at, membicarakan kondisi yang belum pasti diketahui. 'Kecuali jika dilakukan beberapa pengujian, kita tidak dapat mengatakan bahwa itu polio.' demikian dikatakan pejabat tsb.
Pada September 2004, Shekarau menunda keikut-sertaan program imunisasi global di berbagai lokasi, karena para ilmuwan lokal telah menemukan HORMON DALAM VAKSIN yg dibuat diluar negeri yang dikhawatirkan dapat MENYEBABKAN PARA PEREMPUAN MENJADI MANDUL.
Beberapa pemimpin Islam lokal menuduh Pemerintah Federal Nigeria menjadi bagian dari pelaksanaan rencana Amerika untuk menghabiskan orang-orang muslim dengan menggunakan vaksin. Sementara WHO bersikeras menyatakan bahwa vaksin itu aman, dan menyangkal bahwa program vaksinasi dapat menimbulkan kembali ancaman penyakit kelumpuhan.
Kano kemudian melanjutkan untuk menghindari vaksinasi setelah beberapa negara bagian ikut bersama-sama MEMBUAT KAMPANYE pada bulan Maret.
Apakah Berbagai Vaksin Menyebabkan Penyakit dari pada Menyembuhkan?
(Oleh Alan Cantwell, Jr., M.D.-Berbagai Eksperimen Vaksin Terselubung)
Memanfaatkan ANAK-ANAK MANUSIA SEBAGAI TIKUS PERCOBAAN dlm berbagai eksperimen pemberian vaksin yang berpotensi membahayakan anak tersebut, merupakan mimpi terburuk bagi para orang tua.Namun hal ini telah terjadi pada 1989-1991 ketika 'Kaiser Permanente' di Kalifornia Selatan dan Pusat-Pusat
Pengendalian Penyakit (CDC) lainnya bersama-sama melakukan eksperimen vaksin campak. Tanpa menyingkap apa yang sebenarnya terjadi kepada para orang tua, vaksin campak 'High Titre' buatan Yugoslavia Edmonton-Zagreb telah diuji coba pada 1.500 anak-anak miskin keturunan orang kulit hitam dan latin, dikota Los Angeles. Vaksin tersebut SANGAT DIREKOMENDASIKAN oleh WHO, vaksin yang juga sebelumnya diuji coba untuk disuntikkan kepada para bayi di Meksiko, Haiti,dan Afrika. Program itu tidak dilanjutkan ketika kemudian didapati BANYAK ANAK-ANAK MENINGGAL DUNIA DALAM JUMLAH BESAR.
Vaksin campak tersebut mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh anak-anak dalam waktu panjang selama 6 bulan sampai 3 tahun. Akibatnya anak-anak yg diberi vaksin mengalami penurunan kekebalan tubuh dan MENINGGAL DUNIA DALAM JUMLAH BESAR dari penyakit-penyakit lainnya, lebih banyak dari anak-anak yg tidak diberi vaksin. Lebih tragis lagi, bayi-bayi perempuan Afrika diberi dosis dua kali dari bayi laki-laki, karenanya bayi-bayi perempuan mengalami tingkat kematian yang lebih tinggi. WHO kemudian menarik vaksin-vaksin teersebut dari passar di tahun 1992. Ironis, vaksin campak E-Z yg diuji Kaiser yg seharusnya meningkatkan sistem kekebalan tubuh malah terjadi sebaliknya, yg justru menimbulkan effek penyakit. Tapi aneh, salah satu Editorial Times, LA 20 Juni 1996, menjamin para pembacanya bahwa 'tidak ada satu pun dari 1.500 bayi cacat sebagai akibat vaksin yg tidak berlisensi' dan menyebut Pusat Pengendali Penyakit (CDC) menjamin bahwa percobaan-percobaan vaksin campak E-Z tidak akan pernah terjadi lagi.
Seseorang mempertanyakan seberapa banyak rahasia dari eksperimen-eksperimen vaksin yg dilakukan para pejabat kesehatan yg ternyata tidak pernah diketahui masyarakat umum. Selama dua tahun eksperimen vaksin campak dilakukan, saya (Alan Cantwell) dipekerjakan oleh Kaiser dan saya tidak pernah tahu apapun mengenai percobaan itu hingga saya membacanya dalam laporan Times 5 tahun kemudian, di tahun 1996.
Di kota-kota seluruh negeri JUMLAH KASUS PENYAKIT ASMA TIBA-TIBA MELEDAK dan para pejabat keseehatan tidak tahu mengapa itu terjadi.. Menurut CDC, 5000 penderita Asma MENINGGAL DUNIA setiap tahunnya, dan diperkirakan 17,3 JUTA ORANG (4,8 juta diantaranya anak-anak) MENDERITA PENYAKIT ITU, meningkat dari 6,7 juta penderitaditahun 1980. Asma biasanya mulai menyerang pada usia dibawah 6 tahun, dan orang hitam biasanya 2 sampai 3 kali lebih banyak cenderung meninggal dunia dibandingkan penduduk berkulit putih. Di wilayah Bronx dan Harlem di New York, tingkat perawatan rumah sakit utk penyakit asma 21 kali lebih tinggi dari pada daerah-daerah lain yg terserang di New York.
Dapatkah peningkatan penyakit asma secara tajam di kalangan anak-anak hitam berkaitan dengan kerusakan kekebalan tubuh yg disebabkan serangan vaksin-vaksin? Para pejabat tidak pernah mengangkat ke permukaan keterkaitan antara kerusakan kekebalan tubuh akibat vaksin dengan berbagai penyakit seperti asma.
Dengan berbagai eksperimen vaksin yg sering dilakukan di Afrika dan sekarang terhadap orang kulit hitam Amerika, tidak heran jika satu dari empat orang amerika keturunan Afrika percaya bahwa AIDS sengaja dikembangkan sebagai upaya pemerintah amerika serikat untuk pembersiha etnik, khususnya menghabiskan penduduk berkulit hitam. Tapi percobaan-percobaan vaksin di tahun 1990-an tidak hanya terbatas pada orang hitam. JUTAAN PEREMPUAN MEKSIKO, NIKARAGUA, dan FILIPINA TELAH MENJADI KORBAN PENIPUAN yg HARUS MENGIKUTI PROGRAM VAKSIN TETANUS, dimana beberapa diantaranya diisi hormon perempuan yg dapat menyebabkan KEGUGURAN PADA IBU HAMIL DAN KEMANDULAN.
Di tahun 1995 sebuah organisasi hak asazi manusia katolik yang disebut Kehidupan Manusia Internasional (Human Life International) menuduh WHO telah mempromosikan vaksin tetanus buatan Kanada yang ditambahkan hormon kehamilan yang disebut 'human choriogonadotropic hormone (HCG). Kecurigaan semakin meningkat ketika vaksin tetanus ditulis dalam resep yang tidak wajar yakni lima kali lebih banyak dengan suntikan dalam waktu 3 bulan, dan hanya direkomendasikan untuk perempuan diusia produktif.
Ketika sejumlah perempuan diluar normal mengalami perdarahan dan keguguran setelah mendapat suntikan, sebuah hormon tambahan dituding sebagai penyebabnya. Lalu Tiba tiba WHO melakukan percobaan vaksin anti kemandulan selama lebih dari 20 tahun. Perempuan-perempuan yang mendapat suntikan tetanus yang ditambahkan hormon bukan hanya mengembangkan antibody terhadap tetanus, tetapi juga mengembangkan antibody yang membahayakan bagi hormon kehamilan. Tanpa hormon HCG ini pertumbuhan janin akan terganggu. Akibatnya vaksin yang diberi tambahan diberikan sebagai alat kontrasepsi terselubung. Kemudian WHO menyangkal semua tuduhan itu sebagai 'tuduhan tak berdasar yang sama sekali tidak benar', dan SEBAGIAN BESAR MEDIA TIDAK PERNAH MEMBERITAKANNYA SEBAGAI SEBUAH KONTROVERSI. Untuk mengetahui isu ini secara lebih rinci, dapat berkonsultasi dengan situs internet Human Life International (
www.hli.org).
Bukti terbaru pengujian vaksin menunjukkan resiko yang serius. Pada oktober 1999 sebuah vaksin untuk melawan infeksi 'rotavirus' (yg menyebabkan mayoritas kasus diare pada anak-anak) ditarik dari pasaran. Satu tahun setelah vaksin Rotashield disuntikkan kepada lebih dari satu juta bayi, ternyata dapat meningkatkan resiko gangguan perut (pencernaan). Hampir 100 kasus gangguan pencernaan dilaporkan ke pemerintah, dan 20 bayi terkena gangguan pencernaan dalam waktu satu atau dua minggu setelah mendapat vaksin.
Cacar
16 Desember 2002, menteri kesehatan dan pelayanan Masyarakat Amerika, Tommy G. Thompson menyatakan bahwa ia tidak merencanakan untuk memberi suntikan vaksin cacar, dan ia MEREKOMENDASIKAN kepada anggota kabinet lainnya untuk TIDAK MEMINTA PELAKSANAAN PENYUNTIKAN VAKSIN ITU. 'Sejak vaksinasi secara massal diterapkan pada jutaan bayi, banyak dilaporkan BERBAGAI GANGGUAN SERIUS PADA OTAK,JANTUNG, SISTEM METABOLISME, DAN GANGGUAN LAIN MULAI MENGISI HALAMAN-HALAMAN JURNAL KESEHATAN.'. Kenyataannya vaksin untuk janin telah digunakan untuk memasukkan encephalomyelitis, dengan indikasi terjadinya pembengkakan otak dan perdarahan di dalam. (diambil dari pernyataan Viera Scheibner, PhD)
Vaksin Hepatitis B dan Diabetes
Bart Classen, seorang dokter dari Maryland, menerbitkan data yang memperlihatkan bahwa tingkat penyakit diabetes berkembang secara signifikan di Selandia Baru mengikuti kampanye vaksin hepatitis B secara massal di kalangan anak-anak, dan tingkat penyakit diabetes ini naik secara tajam di Finlandia setelah 3 vaksin anak-anak diperkenalkan.
Thimerosal
Para anggota kongres menerapkan denda tindakan kriminal untuk institusi pemerintah yang mengetahui tentang bahaya thimerosal dalam vaksin dan tidak melakukan langkah apapun untuk melindungi anak-anak Amerika. Anggota Kongres Dan Burton (R-Indiana) selama dengar pendapat di Kongres berkata: 'Anda bermaksud menggatakan pada saya bahwa sejak 1929 kita telah menggunakan thimerosal, dan satu-satunya pengujian yang anda tahu adalah dari tahun 1929, dan SETIAP ORANG TERKENA MENINGITIS DAN MEREKA SEMUA MENINGGAL DUNIA?' Selama hampir satu jam Burton berulang kali bertanya pada pejabat FDA dan CDC mengenai apa yang mereka ketahui dan kapan mereka mengetahuinya.
Thimerosal berisi tambahan MERCURY yang disebut ethyl mercury. Mercury adalah zat racun logam yang dapat menyebabkan disfungsi (tidak berfungsinya) kekebalan tubuh, saraf-saraf sensorik, motorik dalam berperilaku. FDA menyebutkan bahwa beberapa bayi sangat tergantung pada vaksin yang mereka dapatkan dan kapan vaksin itu diberikan, dapat memacu berkembangnya ethyl mercury diluar standar yang ditetapkan pemerintah federal, seberapa besar toleransi ethyl mercury masuk kedalam tubuh. Gejala-gejala keracunan mercury pada anak balita adalah sama persis dengan gejala pada AUTISME. Hal ini dapat menjelaskan mengapa baru-baru ini TERJADI PENINGKATAN JUMLAH ANAK YANG DIDIAGNOSA MENDERITA AUTISME SEJAK AWAL 1990-an. Semakin banyaknya anak-anak yang didiagnosa menderita autisme tampaknya MEMILIKI KORELASI DENGAN adanya rekomendasi baik untuk mendapatkan VAKSIN HEPATITIS B dan VAKSIN HIB kepada bayi-bayi diawal 1990-an. Autisme adalah tidak berfungsinya sistem syaraf ditandai dengan gangguan saat berbahasa, perkembangan kognitif (pengetahuan), dan perkembangan sosial.
Peraturan yang Mengharuskan Vaksinasi- 23 Mei 2002
Peraturan Darurat untuk yang Berwenang di Bidang Kesehatan baru diperkenalkan di negara bagian kedua, Winconsin, dan hukum itu SUDAH DITERAPKAN DI KENTUCKY. Peraturan ini juga dipertimbangkan untuk diterapkan di 48 Negara bagian lainnya. Menurut hukum di Winconsin, bagi yang menolak gerakan vaksinasi akan dikenakan denda $ 10.000 dan atau 9 bulan kurungan penjara
http://www.shirleys-wellness-cafe.com/vaccines.htm#ethnic_cleansing
Artikel-artikel tersebut hanya SALAH SATU DARI RATUSAN ARTIKEL SERUPA yang menunjukkan kemungkinan KAITAN WHO dalam BERBAGAI PENYAKIT MISTERIUS yg muncul MENGIKUTI PROGRAM-PROGRAM VAKSINASI. Anda tidak percaya? Bagus. Tidak boleh percaya begitu saja. Terlalu banyak Fitnah dan kebohongan didunia saat ini. Tapi cari tahulah segera.kalau anda tidak mencari tahu dengan informasi yang banyak dari berbagai sumber serta memilih yg 'benar2 anda jamin sendiri' kebenarannya, lalu mengikuti 'sesuatu yang anda tidak tahu menahu tentangnya', apalagi yg ber-resiko besar bagi diri anda sendiri, keluarga.