Selasa, 27 April 2010

Mewaspadai Penyebaran Demam Berdarah Dengue

Demam berdarah dengue (DBD) atau dengue hemorrhagic fever bukan sembarang penyakit demam melainkan demam yang diikuti dengan pendarahan. Penyakit daerah tropis ini sangat mudah sekali menular dan termasuk salah satu penyakit yang mematikan. Penyakit demam berdarah di Indonesia termasuk endemis yang terjadi setiap tahunnya dan menimbulkan wabah atau KLB. DBD di Indonesia terjadi pertama kali di Surabaya pada tahun 1968 lalu menyebar ke berbagai pelosok daerah di Indonesia. Setiap tahunnya jumlah kasus cenderung mengalami peningkatan, baik dalam jumlah penderita maupun luas wilayah penyebarannya. Merebaknya kasus demam berdarah antara lain karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan .

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dari genus flavivirus yang tergolong dalam famili Flaviridae. Virus tersebut dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan ditularkan saat nyamuk menghisap darah kita. Nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, berukuran kecil dan berwarna hitam dengan belang-belang. Nyamuk yang menggigit manusia hanya yang betina dan lebih sering menyerang pada siang hari. Nyamuk Aedes Aegypti lebih suka bersarang di air bersih, oleh karena itu kasus demam berdarah biasanya muncul pada setiap musim penghujan karena terdapat genangan air di mana-mana. Dibandingkan orang dewasa, anak-anak cenderung lebih mudah terserang penyakit demam berdarah karena mempunyai daya tahan tubuh yang lebih lemah.

Berikut adalah rangkaian penularan demam berdarah :

  1. Nyamuk Aedes aegypty yang sudah terinfeksi virus menggigit dan menyebarkan virus ke tubuh manusia
  2. Virus memperbanyak diri (replikasi) di jaringan getah bening
  3. Setelah jumlahnya cukup, virus lepas dari jaringan dan menginfeksi darah
  4. Nyamuk lain menggigit tubuh manusia yang sudah terinfeksi, lalu
  5. Menyebarkannya ke manusia lain, dan seterusnya.
Masa inkubasi virus (mulai pertama infeksi hingga timbul gejala) adalah 3-15 hari. Demam berdarah mempunyai gejala yang tidak khas, mirip dengan gejala flu dan tifus, oleh karena itu sering salah diagnosa. Masyarakat awam biasanya berpatokan pada bintik-bintik merah di tubuh, namun tidak semua kasus demam berdarah disertai dengan bintik-bintik merah tersebut. Banyak kasus demam berdarah yang tidak menunjukan gejala apapun (bentuk abortif) sehingga sulit dideteksi sejak dini. Namun demam berdarah pada umumnya menunjukan gejala seperti berikut :

  • demam tinggi ≥ 39 derajat celsius (turun sebentar kemudian tinggi lagi) selama 2-7 hari
  • sakit kepala berat,
  • nyeri sendi dan otot, lemah dan lesub
  • intik-bintik/bercak pendarahan berwarna merah terang di bawah permukaan kulit. Bercak tersebut kadang baru bisa dilihat jika kita menekannya
  • bintik pendarahan pada selaput mata
  • Nyeri pada ulu hati, mual, muntah, tidak napsu makan
  • Kadang disertai batuk, pilek , diare dan kejang.
  • Pada stadium selanjutnya timbul bercak-bercak pendarahan berupa memar atau pendarahan pada hidung (mimisan), gusi, muntah darah, dan buang air besar berwarna kehitaman karena mengandung darah (melena)
Gejala-gejala tersebut harus segera diwaspadai, apabila mengalami demam 3 hari berturut-turut segera bawa ke rumah sakit untuk melakukan tes darah. Jika tidak ditangani segera, penyakit ini dapat membahayakan bahkan terjadi kematian. Penderita yang terserang virus demam berdarah mengalami penurunan sel darah putih (leukosit) dan trombosit (sel pembekuan darah) sehingga daya imunitas tubuh terganggu dan terjadi pendarahan karena menurunnya kadar zat pembeku darah dalam plasma. Banyaknya korban meninggal pada kasus demam berdarah karena pada awalnya menganggap ringan gejala yang timbul sehingga ketika diperiksa kondisinya sudah akut dan fatal. Gejala demam berdarah yang disertai dengan pendarahan dan syok (nadi melemah) mempunyai risiko kematian tinggi.

Tidak ada vaksin untuk menangkal virus demam berdarah, oleh karena itu pencegahan yang utama adalah memberantas nyamuk Aedes aegypti sebagai pembawa virus dengan cara menjaga kebersihan lingkungan melalui gerakan 3 M, yaitu :

  • Menguras atau mengganti air secara teratur di tempat-tempat yang memungkinkan perkembangan nyamuk seperti bak mandi, air kolam, vas bunga, dan pot
  • Menutup rapat tempat-tempat penampungan air bersih
  • Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung genangan air dan menjadi sarang nyamuk demam berdarah.

Selain itu, semprot seluruh ruangan rumah dengan pembasmi serangga, jika perlu dilakukan penyemprotan khusus demam berdarah di lingkungan. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang infeksi virus demam berdarah, konsumsikanlah makanan yang bergizi.

Sebagai pertolongan pertama pada saat gejala awal muncul dapat dilakukan hal-hal berikut ini.

  • berikan minum/cairan kepada penderita sebanyak-banyaknya seperti air putih, susu, air teh atau jus buah agar tidak terjadi dehidrasi parah.
  • berikan obat penurun panas dan kompres dengan air dingin
  • segera bawa ke rumah sakit sebelum gejalanya bertambah parah untuk mendapatkan perawatan yang intensif.Resep dari bahan alami seperti buah dan herba untuk demam berdarah diperuntukan hanya sebagai penunjang penyembuhan. Karena demam bedarah berdarah merupakan penyakit akut yang berisiko tinggi disarankan untuk segera mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Berikut resep/ramuan bahan alami yang dapat digunakan untuk membantu penyembuhan demam berdarah.

1. Bahan :
1 gelas (200 cc) air kelapa hijau1 buah jambu biji merah yang matang 6 buah angco (kurma china) tanpa biji1 buah jeruk lemon/jeruk nipiscara pemakaian : air kelapa hijau digunakan untuk memblender buah jambu biji merah dan angco, tambahkan air perasan jeruk lemon/jeruk nipis, diminum.

2. Bahan :
10 lembar daun jambu biji segar10 gram pegagan30 gram temu lawak segar (diirs-iris)1 sendok teh bubuk angkhakcara pemakaian : daun jambu biji, temu lawak dan pegagan dicuci bersih, direbus dalam 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya digunakan untuk menyeduh angkhak, diaduk, hangat-hangat diminum. untuk-anak-anak gunakan separuhnya. Lakukan 2 kali sehari.

Catatan :
kedua resep/ramuan dapat digunakan bersama-sama. untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca.Tetap konsultasi ke dokter dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Sumber : Cybermed.cbn.net.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar