Kamis, 26 Februari 2009

Polemik Puyer

Assmlkm.
Sehubungan tayangan di RCTI yang sudah 2 minggu lebih menayangkan tentang polemik PUYER dalam pengobatan terhadap anak yang dilakukan oleh dokter. Dalam masyarakat umum memang tidak pernah tahu kalau puyer benar atau tidak yang dilakukan seorang dokter di Indonesia, apalagi dalam pemerintah kita Indonesia memang diperbolehkan bahkan sah-sah saja pemakaian puyer oleh seorang dokter untuk memberi obat kepada pasiennya (dalam hal ini : anak).

Dalam Negara maju bahkan Negara berkembang seperti india , banglades dan Negara-negara berkembang lainnya yang nota bene kondisinya lebih “parah” dari Indonesia sudah meninggalkan obat PUYER. Kita sempat melihat beberapa tayangan di TV, kalau menurut pandangan dokter legal-legal saja tetapi dari pandangan apoteker atau yang lain, bagaimana? Tetapi kita tidak membahas legal tidaknya karena bukan wewenang kita karena nanti ada pihak yang dirugikan.

Kalau menurut pandangan seorang yang tidak menggunakan obat-obat kimia secara pribadi tidak usahlah menggunakan PUYER karena secara awam saja orang dewasa saja minum obat hanya satu macam obat, tetapi dalam kandungan PUYER tidak mungkin hanya satu macam obat kimia saja? yang jelas lebih dari satu macam obat, bahkan setelah melihat di TV bahkan sampai 15 macam obat. Secara akal sehat saja, seorang anak balita diberi obat sebanyak itu apa tidak membahayakan ? memang kalau diracik secara profesional sesuai dosisnya tidak masalah. Tetapi dilihat secara herbalis akan sangat membahayakan bagi tubuh balita tersebut.

Menurut pandangan herbalis (=bukan secara medis) obat kimia itu adalah racun bagi tubuh, apalagi kalau lebih dari satu macam. Semoga saja tidak ada efek, karena akan menurunkan immunitas anak tersebut, memang penyakitnya sembuh tetapi akan menimbulkan masalah selanjutnya. Balita tersebut akan rentan sekali terserang penyakit kedepannya. Tubuh kita terdapat mikroorganisme yang menguntungkan, dan tidak semua mikroorganisme merugikan bagi tubuh kita. Apabila kita meminum obat kimia berlebih maka mikroorganisme yang menguntungkan kita juga akan mati sehingga tubuh kita akan tidak seimbang. Saya melihat balita sekarang amat rentan terhadap penyakit. Kalau mau yang aman, lebih baik diberi ramuan yang alami aja, apalagi balita belum umur dibawah 2 tahun dan masih minum ASI akan sangat membantu dalam pengobatan terhadap anak tersebut. ASI (Air Susu Ibu) juga merupakan makanan dan obat, Karena ibunya meminum obat herbal dan melalui ASI dapat mengobati bayinya. Karena banyak sekali ramuan obat herbal yang kita tidak tahu manfaatnya : seperti kunyit, temulawak, temu ireng, sembung, laos, mengkudu, salam, kencur, dll.

Sedikit Tips; kalau saja anak anda sakit panas atau diare, maka berikan kunyit; kalau saja anak anda sakit tidak doyan makan, maka berikan temu ireng dan temu lawak. Masih banyak lagi ….
Hubungi praktek herbalis terdekat dikota anda?
Apakah Anak anda tetap mau diberi obat kimia? Boleh coba? He..he.. aku tidaklah.
Wallahu’alam bishawab.
Wassmlkm.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar